Minggu, 08 Juni 2014

Pesona Meriam Karbit di Tanah Borneo



Pesona Meriam Karbit di Tanah Borneo
Kebudayaan hadir sebagai jati diri suatu bangsa, sebab kebudayaan tidak dapat dipisahkan dari bangsa ini. Oleh karena itu, berbagai kebudayaan yang melekat ke dalam identitas lokal memiliki kekhasan dan keunikan tersendiri yang harus dikenali, dicintai dan dilestarikan. Dalam skala kecil, daerah Kalimantan Barat misalnya mempunyai berbagai budaya lokal dan kesenian lokal daerah yang dapat menjadi magnit penarik wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Para wisatawan yang mengunjungi daerah Kalimantan Barat setiap tahunnya akan mengenang keramahan masyarakatnya, keindahan panoramanya, dan keunikan budayanya, sehingga negari yang kaya akan kebudayaan ini memiliki suatu kebanggaan yang menjadi daya tarik tersendiri.
Daya tarik tersebut harus diperkenalkan, agar tiap daerah bisa saling berinteraksi dan sama-sama merasa bangga memiliki beraneka ragam produk budaya dan kesenian lokal daerah, khususnya daerah Kalimantan Barat yang memiliki tarian daerah, pakaian daerah, rumah adat, lagu daerah, alat musik daerah, makanan tradisional, ramuan tradisional, hingga obyek-obyek wisata daerah yang berkaitan erat dengan sejarah kebudayaan bangsa ini. Budaya lokal merupakan salah satu identitas bangsa yang dapat dibanggakan sebagai suatu kekayaan budaya lokal khas dan unik. Oleh karena itu, patut sekiranya segenap komponen bangsa memikirkan bagaimana memaknai budaya lokal secara kontekstual dan bukan hanya memperlakukannya sebagai aset daerah yang dibanggakan bahkan untuk dijual, namun budaya lokal dan karya seni daerah patut dijaga dan dilestarikan. Karena budaya adalah sesuatu identitas bangsa yang dinamis dan kontekstual dengan zamannya.
Jika budaya menjadi salah satu identitas bangsa, upaya apa yang harus dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat dalam menjaga dan mempertahankan identitas bangsa? Pemerintah dan segenap komponen bangsa wajib bertanggung jawab atas tantangan pengidentifikasian kita sebagai bangsa. Tugas menjaga dan melestarikan kebudayaan lokal tidak hanya berada di pundak pemerintah saja. Seharusnya pemerintah bersama masyarakat dapat berbagi tugas dalam melestarikan kebudayaan lokal, caranya dengan mencintai produk-produk lokal, mengurangi konsumsi barang impor, serta ikut aktif melestarikan budaya lokal sebagai identitas daerah. Dan penting bagi pemerintah dan masyarakat agar turut mengupayakan tiga hal, yaitu ikut andil dalam melestarikan berbagai produk budaya lokal,  berperan aktif mengapresiasi beragam karya para pencipta dan pelaku kebudayaan lokal melalui penghargaan terhadap budaya lokal yang terus dipertahankan kelestariannya.
Oleh sebab itu, sebagai generasi muda pewaris budaya bangsa, sebaiknya memelihara seni budaya bangsa demi masa depan anak cucu dimasa mendatang. Oleh karena itu, perlu dipertahanan aspek sosial budaya lokal sebagai identitas bangsa Indonesia. Disamping itu, kekayaan budaya daerah perlu dilestarikan agar selalu memiliki daya tarik wisatawan, baik domestik maupun mancanegara melalui berbagai bentuk produk lokal yang menawan hati. Sebagimana diketahui, budaya lokal merupakan sebuah hasil cipta, karsa, dan rasa yang tumbuh dan berkembang di dalam suku bangsa yang ada di daerah tersebut. Salah satunya adalah Pontianak. Siapa tidak kenal Pontianak, kota yang memiliki tugu khatulistiwa ini, merupakan ibu kota Kalimantan Barat.
Pontianak mempunyai berbagai macam kesenian daerah yang melimpah dan obyek-obyek wisata yang indah. Beragamnya karya seni daerah dan budaya lokal menjadikan kota Khatulistiwa ini terkenal dengan tempat pariwisata  yang unik terutama produk lokal yang dimiliki, sehingga membuat Pontianak menjadi sebuah lokasi yang banyak diincar oleh parawisatawan baik dalam negeri, mancanegara, maupun internasional untuk berbelanja buah tangan khas tanah borneo.
Selain itu, Pontianak menjadi tujuan wisata karena keramahan masyarakatnya. Sesaat setelah wisatawan menginjakkan kaki di bumi  khatulistiwa ini, senyum ramah penduduk Pontianak akan menyambut mereka. Disamping keramahan masyarakatnya, pesona permainan rakyat meriam karbit jelas memiliki nilai pesona budaya lokal yang sangat menarik minat ribuan pengunjung baik lokal maupun mancanegara.  Sejatinya, Meriam karbit merupakan tradisi khas Pontianak yang pernah dilakukan oleh pendahulu dari Kasultanan Pontianak sejak awal berdirinya Keraton Kadriah Pontianak pada 1771. Permainan meriam karbit yang diadakan setiap tahunnya menjelang Idul fitri di tepian sungai Kapuas, merupakan salah satu objek wisata yang sangat menarik karena menjadi agenda wisata tahunan yang bertepatan dengan perayaan Idul Fitri. Oleh karena itu, kawasan tepian Sungai Kapuas akan terlihat sesak dan padat saat malam takbiran tiba. Ribuan warga dari seluruh bagian kota Pontianak berduyun-duyun datang demi menyaksikan dentuman meriam dari dekat.
H Martias, Ketua MPI (Masyarakat Pariwisata Indonesia) Kalbar menyatakan, tidak sedikit wisatawan nusantara dan mancanegara yang terpesona dengan permainan meriam karbit di kota Pontianak. Bagi para wisatawan, permainan seperti itu jelas merupakan sesuatu yang langka. Besar kemungkinan, atraksi meriam karbit hanya ada di Kota Pontianak, Kalbar. “Kami dari MPI sangat berharap jika permainan rakyat meriam karbit ini dapat di gelar setiap tahun. Tentunya jauh hari sebelumnya diikuti dengan promo wisata,” sarannya.** Diisi (SIM BUDPAR PROV KALBAR). Bukan konser dangdut, bukan pula konser rock ‘n roll, tetapi budaya ini dapat menyedot perhatian ribuan warga Pontianak untuk datang ke tepian Sungai Kapuas. Sebuah tradisi yang telah mendarah daging di Pontianak, tradisi yang berbunga budaya yang semoga terus terlestarikan, terjaga dan dipatenkan agar tidak lagi diklaim bangsa lain yang mengaku serumpun.
Budaya lokal seperti ini harus senantiasa dipertahankan (lestari) sebagai identitas daerah agar tidak terlupakan oleh masyrakat lokal. Karena budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, tradisi pakaian, bangunan, dan karya seni. Sebagaimana juga budaya, tradisi meriam karbit merupakan bagian tidak terpisahkan dari kebiasaan tahunan masyarakat pontianak menjelang perayaan Idul Fitri, sehingga banyak orang cenderung menganggapnya sebagai tradisi yang diwariskan secara turun-menurun.Oleh karena itu, masyarakat mengharapkan perhatian yang lebih dari Pemerintah Kota dan Pemerintah Daerah untuk membantu dalam pelestarian tradisi permainan rakyat yang unik ini. Pemerintah tidak hanya cukup mendukung dalam pendanaan saja, tetapi Pemerintah juga harus mendukung penuh dalam hal perizinan dan promosi juga. Sehingga permainan meriam karbit akan senantiasa menjadi suatu tradisi dan budaya masyarakat tepian sungai Kapuas. Menurut Sutarmidji (Walikota Pontianak), tradisi meriam karbit harus dibudayakan. Sebab, meriam karbit memiliki sejarah terkait dengan berdirinya Kota Pontianak. Berdirinya Keraton Kadariyah Pontianak diawali dengan tembakan meriam. Lokasi jatuhnya peluru dari meriam dijadikan tempat berdirinya keraton. Sementara itu, Kapolda Kalbar Brigjen Pol Erwin TPL Tobing menyatakan terkesan dengan festival meriam karbit di Kota Pontianak. Karena bagi dirinya selama menjadi Kapolda, baru kali ini dia temui adanya festival meriam karbit yang tidak ada di kota lain, selain di Pontianak.
Oleh karena itu, sangat diharapkan agar tradisi ini terus dilestarikan  agar dapat menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke Kalimantan Barat khususnya Pontianak. Dan tentunya akan menambah pendapatan daerah sehingga dapat memajukan kesejahterahan masyarakat Kalimantan Barat, khususnya Pontianak. Dengan demikian hubungan ini akan sama-sama menguntungkan semua pihak, bagi peserta, pihak sponsor maupun pemerintah dan tidak ketinggalan masyarakat yang merasa terhibur akan pengalaman yang mereka alami seperti kembali ke zaman peperangan saat menghadapi Belanda. Sehingga melalui pariwisata kita dapat membangun Kalimantan Barat menjadi lebih baik. Usaha peningkatan pendapatan daerah sangat  penting dilakukan, mengingat  seni merupakan hal yang indah dan mahal. Karena kesenian adalah kekayaan bangsa Indonesia yang tidak ternilai harganya dan tidak dimiliki bangsa-bangsa asing. Apalagi tercatat di tahun 2007 dan 2009 silam, tradisi ini mendapat penghargaan dari Museum Rekor Indonesia. Merupakan suatu  kebanggaan yang patut dipertimbangan, bahwa di tengah-tengah maraknya arus informasi dan pergulatan globalisasi sangat diperlukan peran aktif dari segenap komponen bangsa khususnya masyarakat pontinak untuk mencintai, menjaga dan melestarikan kebudayaan lokal ( meriam karbit ) ini sebagai salah satu identitas daerah yang unik, indah dan mahal, sehingga tidak terjadi pergeseran budaya lokal dan tetap menjadi sebuah tradisi turun temurun yang berasal dari masyarakat Melayu Pontianak terdahulu.

0 komentar: