Selasa, 04 Juli 2023

FULL MOM VS WORKER MOM


Sebenarnya, ibu rumah tangga atau pun ibu bekerja, keduanya sama-sama luar biasa, sosak perempuan yang sama-sama memiliki segudang kebaikan dan kesibukan dalam dirinya. 

    Setelah menikah, sebagian perempuan ada yang memutuskan fokus mengurus rumah tangga, suami dan anak-anaknya. Namun, ada pula perempuan yang tetap dan harus bekerja. Entah apa pun alasannya, keduanya pasti dipilih karena suatu alasan. 

    Beberapa pemikiran akan bertanya-tanya, kira-kira mana yang lebih mudah ?

Bercerita sedikit tentang sebuah fakta yang menarik yaitu bagi beberapa perempuan yang sudah menikah dan ia memutuskan untuk tetap bekerja setelah menjadi ibu merupakan suatu pilihan yang harus tetap dihargai. Tidak harus ada pendapat yang mengatakan "Kenapa  sih dia tetap kerja, padahal kasian anaknya dijaga sama baby sister atau dititp di Daycare". 

Padahal nyatanya sebagian dari mereka merasakan pekerjaan yang dilakukan sekarang merupakan suatu kebutuhan, yang MAU TIDAK MAU mereka harus bekerja. Disisi lain bekerja di luar merupakan suatu  hiburan tersendiri baginya Mungkin saja dengan  bekerja, ia merasa lebih senang, meluang hobi bahkan bisa bertemu dengan teman-teman yang  menyenangkan.

Hal di atas mengingatkanku untuk bercerita tentang diri ini, setelah menikah aku memutuskan untuk resign dari pekerjaan sebagai seorang guru di salah satu sekolah swasta. Entah mengapa keputusan itu sangat kuat tumbuh di hati ini. Tekad dan keyakinanku untuk terus berkembang tanpa harus bekerja di luar semakin yakin dengan dukungan suami dan keluarga tercinta. 


Tahun pertama pernikahan, saat mengandung sang buah hati. Ombak kecil mulai datang merik-riak dan menggelitik hatiku, rasa jenuh, bosan dan hampa menggoda diri. Rutinitas di rumah setiap hari mulai membuat ruang kosong yang membelenggu. Di saat pandemi Covid-19 juga menerpa bumi ini. Tak bisa ke mana-mana tentunya. Ingin jalan-jalan bahkan tempat rekreasi dan warung makan pun tak buka. Uhhh... Jenuh rasanya. Namun  aku mencoba untuk tetap berpikir positif, melewati ujian ini dengan tenang hingga persalinan pun tiba, alhamdulillah anak kami tercinta lahir ke dunia. Syam Muttaqi namanya.


Nama yang indah penuh makna. Tahun kedua aku sangat bahagia, kini aku fokus mengurus buah hati tercinta. Pandemi masih terus melanda. Kami pun tidak merayakan apa-apa karena pembatasan ruang yang harus selalu dijaga. Namun, aku tetap bahagia, walaupun jarang ketemu orang-orang di luar sana dan di saat bumi tidak baik - baik saja, Allah hadirkan buah hati yang sangat menenangkan jiwa.


Tahun-tahun ketika hingga pernikahan kami memasuki usia 4 tahun, rasa jenuh pada rutinitas mengurus rumah tangga mulai mengusik hati yang lemah  akan godaan-godaan nafsu belaka. Sang buah hati memasuki fase toddler age, di mana fase tersebut anak memasuki rentang usia 12-36 bulan, ditambah lagi masa-masa itu merupakan masa golden age yaitu masa kecerdasan dan perkembangan anak. Pada saat itu sangat diperlukan waktu dan tenaga yang extra untuk mendidik, membimbing dan menyayanginya sepenuh hati dan jiwa.

Diselingi rasa jenuh yang kadang datang silih berganti, aku memutuskan untuk fokus membuka dan mengelola Bimbingan Belajar di rumah yang aku beri nama "Sang Juara" Kelas Bimbel yang aku rintis sejak tahun 2012. Alhamdulillah.. lambat laun Allah hadirkan orang-orang positif di sekelilingku.

Setelah melawan rasa jenuh dan bosan yang kadang datang menghantui, kini aku sudah punya obat sekaligus penawarnya. Alhamdulillah, Allah hadirkan pasangan hidup yang begitu sabar dan menyayangiku. Dia yang selalu mendukung setiap hobi atau pun kesenanganku. 

Tips yang aku lakukan ketika sedang jenuh menghadapi rutinas sebagai Full Mom adalah :

1. Lakukan hobi atau kesenangan yang membuatmu enjoy dan bahagia.

    Ketika kebosanan melanda diriku, aku selalu meluangkan waktuku untuk menulis, entah itu menulis puisi, diary atau pun lainnya. Aku pun juga bersyukur, di saat pandemi melanda bumi ini, Allah menghadirkan orang-orang kreatif yang banyak membuka kelas design dan digital ilustrasi secara berbayar atau pun gratis. Di saat pandemi juga kecintaanku menggambar sejak kecil muncul kembali walau pun tidak begitu cinta - secinta aku dengan menulis dan pasanganku. Etsss.. The fisrt only love Allah of course. hehee....


2. Ajak pasangan jalan - jalan atau family time

    Menghabiskan waktu bersama pasangan dan orang-orang tercinta dapat melepaskan kortisol, yaitu hormon penyebab stress. Jika tidak diturunkan maka hormon tersebut akan melonjak tinggi hingga timbul baby blues yang biasa menyerang ibu-ibu muda setelah melahirkan apalagi di tambah ia seorang full mom. Jadi sering - seringlah mengajak paksu jalan - jalan ya mom walau pun hanya makan pentol kuah. hehehe....


3. Bermain dengan Buah Hati

    Biasanya hal yang aku lakukan adalah membuat DIY atau mainan sederhana dengan ananda tercinta. Manfaatnya banyak sekali loh, terutama menambah kedekatan secara naluri dan batin dengan Sang Buah Hati.


4. Me Time atau Friend Time 

    Hal tersebut bisa dilakukan sendirian atau bersama sahabat kalian. Tentunya lakukan hal - hal positif dengan circle yang bisa mendukung dan membuat momy bahagia dan senang. Pilihlah circle yang positif, bisa membantu tumbuh dan kembang kita untuk bersama-sama menjadi orang yang lebih baik.


    Mungkin masih banyak tips lain yang bisa dibagikan di sini.  Boleh komentar di kolom di bawah ini yaaa... See you on next story. 

Wasalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh......

0 komentar: