Sabtu, 27 September 2014

Hijab is My Way of Life

         Kehidupan itu bukanlah khayalan para pendongeng, melainkan layaknya roda yang selalu berputar, diibaratkan kehidupan kita tidak selalu berada di atas namun ada kalanya kita akan merasa di bawah. Kebahagiaan dan kesedihan merupakan seni kehidupan maupun cobaan dan kenikmatan adalah dua sisi yang berlawanan. Begitu pula menjalani kehidupan ini, tidak lah semudah apa yang kita saksikan di sinetron FTV, begitulah kehidupan ku tidak sesederhana skenario drama korea favorite ku. Aku di besarkan oleh keluarga muslim namun aku tidak merasakan bagaimana menjadi muslim yang sebenarnya. Disini lah kisah ku dimulai. Kisah seorang gadis kecil yang memilih hijrah dengan berhijab kerena ingin mengharapkan kemuliaan di mata ALLAH SWT. Alita Saskiameta. Gadis berwajah oval dan memiliki bibir tipis merah merona. Berkulit putih, dan berambut pendek sebahu. Terlahir dari keluarga yang kurang menjunjung tinggi nilai agama. Ayah dan ibuku selalu disibukkan oleh kesibukan duniawi, mereka tidak lelah mencari kenikmatan dunia yang hanya sementara. Ayah sering bepergian ke luar negri untuk urusan bisnis nya, sedangkan ibu sangat sibuk melayani client nya di kantor, hingga aku kerap kali ditinggal dan hanya ditemani oleh bi inah, pembantu setia keluarga ku. Aku hanya berusaha mengerti dengan kesibukan orang tua ku dan berdoa kepada ALLAH SWT agar selau menjaga dan melimpahkan hidayah-Nya kepada mereka. Namun, aku takut pada akhirnya kelalaian meraka bisa menjadi bom waktu yang akan meledak, dan malah akan merugikan mereka kelak. 
                                                *** 
               Pada hari senin, di kelas VII A SMP Bakti Darma. Bu Aisyah, guru agama islam memberikan pelajaran tentang ‘’Kewajiban muslimah ialah menutup auratnya dengan berhijab’’. Aku sangat mengerti bahwa setiap perempuan muslim, jika ia telah balig ia wajib mengenakan hijab. Namun hingga usiaku memasuki usia 14 tahun aku belum melaksanakan kewajiban itu. Orang tua ku bahkan tidak pernah meminta ku untuk berhijab, karena mereka yakin ketika aku siap aku pasti akan menunaikan kewajiban itu. Aku termenung sejenak memikirkan kalimat demi kalimat yang bu Aisyah jelaskan siang itu. ‘’Sumber idenya adalah dari sifat romantisme, Jika kita ingin mendekat kepada ALLAH SWT, maka hal pertama adalah kita harus mempercantik diri. ALLAH SWT menyukai perempuan yang menutup auratnya dengan hijab, perhiasan seorang perempuan muslimah adalah akhlaknya yang solehah, orang akan langsung mengenali kita karena hijab yang kita kenakan. Hijab adalah identitas muslimah, jika tidak berhijab bukankah tidak ada bedanya dibandingkan dengan wanita-wanita di luaran sana. Maka tampak lah jati diri kita sebagai seorang muslimah.’’terang bu Aisyah kepada siswa nya. 
                                      *** 
            Malam itu, pukul 23.30 wib, pikiran ku masih saja melalang buana. Mata ku tidak bisa diajak kompromi untuk segera berlayar ke alam mimpi. Aku beranjak dari tempat tidurku, dan berdiri mendekati almari bajuku, tidak tampak sehelai baju pun yang bisa ku kenakan untuk menutup seluruh aurat ku, bahkan hanya sehelai baju panjang berwarna putih bergantung di sana dan tampak telah usang. Hingga, suatu hari aku memutuskan untuk berbelanja pakaian muslimah. Aku ditemani oleh sahabat ku Risa. Kami pergi ke sebuah butik busana muslimah, tidak jauh dari rumah ku. Saat asik memilih busana yang cocok, tiba-tiba Risa menjolek pinggang ku dan berkata “ Ta, yang penting kan hati, loe tidak perlu berhijab, lagi pula loe bisa menjadi baik juga kan, nggak perlu pake berhijab segala’’ celetuk nya. Sambil tersenyum simpul, segera ku alihkan pandanganku dan ku jelaskan pada nya, ‘’ kecantikan hakiki bukan dari wajah, melainkan cahaya yang keluar dari hati. Sahabat ku, Risa... ‘’ I have strong desire to be a good Muslim, because muslim is my right, my choice and my life’’, tegas ku padanya. 
                                                      *** 
           Aku yakin keputusan ku tepat, aku muslim dan aku hijrah karena ALLAH SWT. Dalam proses waktu , aku mulai meninggalkan rok mini, tidak mengenakan tanktop, bahkan blus lengan pendek dan celana pendek. Kemudian aku tidak lagi mewarnai dan menyambung rambut pendek ku. Hari pertama berhijab ke sekolah. Seisi sekolah heboh melihatku. Reaksi mereka pun berbeda-beda. Ada yang mensyukuri, ada yang bilang sok alim, dan ada juga yang bilang seperti ini ‘‘wah.. Alita, loe jadi lebih cantik ya…’’ . Aku senang dengan tanggapan positif mereka tentang hijabku. Banyak orang yang mengatakan bahwa berhijab itu kuno, gak gaul, gak modis, sok alim dan lain-lain. Aku menanggapi semua omong kosong itu sebagai motivasi agar ku bisa berkreasi di dunia ‘hijabers’. Keyakinan ku dengan berhijab, insyaallah dapat terlindungi dari hal-hal buruk dan lebih bisa mengontrol diri. Selain itu, berhijab juga bisa membuat kita lebih cantik, anggun dan tentunya tidak meninggalkan kesan syar’i. Memang sulit rasanya memantapkan hati untuk berniat memakai hijab. Tapi, kita dapat mewujudkannya apabila kita mempunyai kemauan yang kuat untuk melaksanakannya. 

                                                          *** 



Selasa, 02 September 2014

@klikhotel #6thIndonesia #klikhotel ; INDONESIA KEBANGGAANKU



Danau Sebedang
Wisata Alam – Danau Sebedang – Sambas – Kalimantan Barat



Melihat keindahan hutan tropis tentu akan membuat pikiran kembali sejuk. Ditambah lagi dengan pemandangan hijau pepohonan dan langit biru yang menciptakan suasana liburan menjadi lebih menyenangkan. Dengan hanya bisa menikmati keindahan tersebut dengan berlibur menikmati keindahan alam di Danau Sebedang. Salah satu tempat tujuan wisata yang terletak didesa Sebedang Kecamatan Sebawi kira-kira 12 km dari ibukota Kab Sambas. Danau Sebedang yang cukup luas dikelilingi oleh pegunungan dan bukit memberikan pesona  pemandangan alam yang menarik.
Hamparan perairan danau ini dikelilingi oleh perbukitan yang hijau, sebagian merupakan hutan kayu belian . Melakukan jungle tracking menuju puncak Bukit Amor di sebelah selatan danau dan menikmati pemandangan yang indah dari ketinggiannya.

Terdapat sebuah pulau di tengah Danau Sebedang ini yang dinamakan Pulau Panjang. Danau Sebedang juga menyimpan legenda rakyat Sambas, yaitu cerita kakak beradik yang bernama Bujang Nadi dan Dare Nandung.

Danau Sebedang merupakan tempat pemandian dan peristirahatan para Sultan Sambas jaman dahulu, situs peninggalannya terdapat di bagian tenggara danau.Kawasan wisata Danau Sebedang ini mudah di jangkau karena berada pada poros jalan Sambas – Singkawang – Pontianak