Pesona Meriam Karbit di Tanah Borneo
Kebudayaan hadir sebagai jati diri
suatu bangsa, sebab kebudayaan tidak dapat dipisahkan dari bangsa ini. Oleh
karena itu, berbagai kebudayaan yang melekat ke dalam identitas lokal memiliki
kekhasan dan keunikan tersendiri yang harus dikenali, dicintai dan dilestarikan.
Dalam skala kecil, daerah Kalimantan Barat misalnya mempunyai berbagai budaya lokal
dan kesenian lokal daerah yang dapat menjadi magnit penarik wisatawan, baik
domestik maupun mancanegara. Para wisatawan yang mengunjungi daerah Kalimantan
Barat setiap tahunnya akan mengenang keramahan masyarakatnya, keindahan
panoramanya, dan keunikan budayanya, sehingga negari yang kaya akan kebudayaan
ini memiliki suatu kebanggaan yang menjadi daya tarik tersendiri.
Daya tarik tersebut harus
diperkenalkan, agar tiap daerah bisa saling berinteraksi dan sama-sama merasa
bangga memiliki beraneka ragam produk budaya dan kesenian lokal daerah,
khususnya daerah Kalimantan Barat yang memiliki tarian daerah, pakaian daerah,
rumah adat, lagu daerah, alat musik daerah, makanan tradisional, ramuan
tradisional, hingga obyek-obyek wisata daerah yang berkaitan erat dengan
sejarah kebudayaan bangsa ini. Budaya lokal merupakan salah satu identitas
bangsa yang dapat dibanggakan sebagai suatu kekayaan budaya lokal khas dan
unik. Oleh karena itu, patut sekiranya segenap komponen bangsa memikirkan
bagaimana memaknai budaya lokal secara kontekstual dan bukan hanya memperlakukannya
sebagai aset daerah yang dibanggakan bahkan untuk dijual, namun budaya lokal
dan karya seni daerah patut dijaga dan dilestarikan. Karena budaya adalah sesuatu
identitas bangsa yang dinamis dan kontekstual dengan zamannya.
Jika budaya menjadi salah satu
identitas bangsa, upaya apa yang harus dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat
dalam menjaga dan mempertahankan identitas bangsa? Pemerintah dan segenap komponen
bangsa wajib bertanggung jawab atas tantangan pengidentifikasian kita sebagai
bangsa. Tugas menjaga dan melestarikan kebudayaan lokal tidak hanya berada di
pundak pemerintah saja. Seharusnya pemerintah bersama masyarakat dapat berbagi
tugas dalam melestarikan kebudayaan lokal, caranya dengan mencintai
produk-produk lokal, mengurangi konsumsi barang impor, serta ikut aktif melestarikan
budaya lokal sebagai identitas daerah. Dan penting bagi pemerintah dan masyarakat
agar turut mengupayakan tiga hal, yaitu ikut andil dalam melestarikan berbagai
produk budaya lokal, berperan aktif mengapresiasi
beragam karya para pencipta dan pelaku kebudayaan lokal melalui penghargaan
terhadap budaya lokal yang terus dipertahankan kelestariannya.
Oleh sebab itu, sebagai generasi
muda pewaris budaya bangsa, sebaiknya memelihara seni budaya bangsa demi masa
depan anak cucu dimasa mendatang. Oleh karena itu, perlu dipertahanan aspek
sosial budaya lokal sebagai identitas bangsa Indonesia. Disamping itu, kekayaan
budaya daerah perlu dilestarikan agar selalu memiliki daya tarik wisatawan,
baik domestik maupun mancanegara melalui berbagai bentuk produk lokal yang
menawan hati. Sebagimana diketahui, budaya lokal merupakan sebuah hasil cipta,
karsa, dan rasa yang tumbuh dan berkembang di dalam suku bangsa yang ada di
daerah tersebut. Salah satunya adalah Pontianak. Siapa tidak kenal Pontianak,
kota yang memiliki tugu khatulistiwa ini, merupakan ibu kota Kalimantan Barat.
Pontianak
mempunyai berbagai macam kesenian daerah yang melimpah dan obyek-obyek wisata
yang indah. Beragamnya karya seni daerah dan budaya lokal menjadikan kota
Khatulistiwa ini terkenal dengan tempat pariwisata yang unik terutama produk lokal yang
dimiliki, sehingga membuat Pontianak menjadi sebuah lokasi yang banyak diincar
oleh parawisatawan baik dalam negeri, mancanegara, maupun internasional untuk
berbelanja buah tangan khas tanah borneo.
Selain itu, Pontianak menjadi tujuan
wisata karena keramahan masyarakatnya. Sesaat setelah wisatawan menginjakkan
kaki di bumi khatulistiwa ini, senyum
ramah penduduk Pontianak akan menyambut mereka. Disamping keramahan
masyarakatnya, pesona permainan rakyat meriam karbit jelas memiliki nilai
pesona budaya lokal yang sangat menarik minat ribuan pengunjung baik lokal
maupun mancanegara. Sejatinya,
Meriam karbit merupakan tradisi khas Pontianak yang pernah dilakukan oleh
pendahulu dari Kasultanan Pontianak sejak awal berdirinya Keraton Kadriah
Pontianak pada 1771. Permainan meriam karbit yang diadakan setiap tahunnya menjelang
Idul fitri di tepian sungai Kapuas, merupakan salah satu objek wisata yang
sangat menarik karena menjadi agenda wisata tahunan yang bertepatan
dengan perayaan Idul Fitri. Oleh karena itu, kawasan tepian Sungai Kapuas akan
terlihat sesak dan padat saat malam takbiran tiba. Ribuan warga dari seluruh
bagian kota Pontianak berduyun-duyun datang demi menyaksikan dentuman meriam
dari dekat.
H Martias, Ketua MPI (Masyarakat
Pariwisata Indonesia) Kalbar menyatakan, tidak sedikit wisatawan nusantara dan
mancanegara yang terpesona dengan permainan meriam karbit di kota Pontianak.
Bagi para wisatawan, permainan seperti itu jelas merupakan sesuatu yang langka.
Besar kemungkinan, atraksi meriam karbit hanya ada di Kota Pontianak, Kalbar.
“Kami dari MPI sangat berharap jika permainan rakyat meriam karbit ini dapat di
gelar setiap tahun. Tentunya jauh hari sebelumnya diikuti dengan promo wisata,”
sarannya.** Diisi (SIM BUDPAR PROV KALBAR). Bukan konser dangdut,
bukan pula konser rock ‘n roll, tetapi budaya ini dapat menyedot perhatian
ribuan warga Pontianak untuk datang ke tepian Sungai Kapuas. Sebuah tradisi
yang telah mendarah daging di Pontianak, tradisi yang berbunga budaya yang
semoga terus terlestarikan, terjaga dan dipatenkan agar tidak lagi diklaim
bangsa lain yang mengaku serumpun.
Budaya lokal seperti ini harus
senantiasa dipertahankan (lestari) sebagai identitas daerah agar tidak
terlupakan oleh masyrakat lokal. Karena budaya adalah suatu
cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan
diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang
rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, tradisi
pakaian, bangunan, dan karya seni. Sebagaimana juga budaya, tradisi meriam
karbit merupakan bagian tidak terpisahkan dari kebiasaan tahunan masyarakat
pontianak menjelang perayaan Idul Fitri, sehingga banyak orang cenderung
menganggapnya sebagai tradisi yang diwariskan secara turun-menurun.Oleh karena
itu, masyarakat mengharapkan perhatian yang lebih dari Pemerintah Kota dan
Pemerintah Daerah untuk membantu dalam pelestarian tradisi permainan rakyat
yang unik ini. Pemerintah tidak hanya cukup mendukung dalam pendanaan saja,
tetapi Pemerintah juga harus mendukung penuh dalam hal perizinan dan promosi
juga. Sehingga permainan meriam karbit akan
senantiasa menjadi suatu tradisi dan budaya masyarakat
tepian sungai Kapuas. Menurut Sutarmidji (Walikota Pontianak), tradisi meriam
karbit harus dibudayakan. Sebab, meriam karbit memiliki sejarah terkait dengan
berdirinya Kota Pontianak. Berdirinya Keraton Kadariyah Pontianak diawali
dengan tembakan meriam. Lokasi jatuhnya peluru dari meriam dijadikan tempat
berdirinya keraton. Sementara itu, Kapolda Kalbar Brigjen Pol Erwin TPL Tobing
menyatakan terkesan dengan festival meriam karbit di Kota Pontianak. Karena
bagi dirinya selama menjadi Kapolda, baru kali ini dia temui adanya festival
meriam karbit yang tidak ada di kota lain, selain di Pontianak.
Oleh karena itu,
sangat diharapkan agar tradisi ini terus dilestarikan agar dapat menarik minat wisatawan untuk
berkunjung ke Kalimantan Barat khususnya Pontianak. Dan tentunya akan menambah
pendapatan daerah sehingga dapat memajukan kesejahterahan masyarakat Kalimantan
Barat, khususnya Pontianak. Dengan demikian hubungan ini akan sama-sama
menguntungkan semua pihak, bagi peserta, pihak sponsor maupun pemerintah dan
tidak ketinggalan masyarakat yang merasa terhibur akan pengalaman yang mereka
alami seperti kembali ke zaman peperangan saat menghadapi Belanda. Sehingga
melalui pariwisata kita dapat membangun Kalimantan Barat menjadi lebih baik. Usaha
peningkatan pendapatan daerah sangat penting dilakukan, mengingat seni merupakan hal yang indah dan mahal.
Karena kesenian adalah kekayaan bangsa Indonesia yang tidak ternilai harganya
dan tidak dimiliki bangsa-bangsa asing. Apalagi tercatat di
tahun 2007 dan 2009 silam, tradisi ini mendapat penghargaan dari Museum Rekor
Indonesia. Merupakan suatu kebanggaan
yang patut dipertimbangan, bahwa di tengah-tengah maraknya arus
informasi dan pergulatan globalisasi sangat diperlukan
peran aktif dari segenap komponen bangsa khususnya masyarakat pontinak untuk
mencintai, menjaga dan melestarikan kebudayaan lokal ( meriam karbit ) ini
sebagai salah satu identitas daerah yang unik, indah dan mahal, sehingga tidak
terjadi pergeseran budaya lokal dan tetap menjadi sebuah
tradisi turun temurun yang berasal dari masyarakat Melayu Pontianak terdahulu.
0 komentar:
Posting Komentar